Dalam kepercayaan masyarakat Bali, cicak merupakan simbol kedatangan dari Dewi Saraswati, dewi sumber ilmu pengetahuan. Bagi masyarakat Bali suara cicak diasumsikan bahwa sang cicak sedang membawa pesan dari Yang Maha Kuasa. Simbol cicak juga diletakkan dalam sesajen Saraswati.
.
Sajen untuk memuja Dewi Saraswati, dewi ilmu pengetahuan. Sajen ini disebut sebagai Jajan Saraswati, yang bentuknya bukan Dewi cantik, tapi malahan cicak. Sajen ini terbuat dari tepung beras dan terdapat lukisan dua ekor cicak. Mata cicak dibuat dari beras hitam dan di sebelahnya ada telur cicak. Sajen ini menyiratkan filosofi bahwa manusia sekiranya tidak hanya mengembangkan kemampuan logika saja, tapi harus mampu meningkatkan daya kepekaan intuisi agar mampu menangkap getaran-getaran spiritual.
.
Serta Para leluhur kita ingin mengingatkan bahwa cecak itu hanya bisa bersuara di dalam keheningan. Tak mungkin cecak bersuara dalam keadaan hiruk pikuk. Karena itu orang yang berilmu atau sedang menuntut ilmu, haruslah dengan jiwa yang hening bahkan semangatnya pun juga hening. Dengan keheningan itu ilmu pengetahuan bisa kita serap.
.
Karena itu jika orang bali sedang membicarakan hal serius dan terdengar suara cicak maka ia langsung berkata "Tedun Saraswati" pertanda apa yang dikatakannya itu dibenarkan oleh Dewi Saraswati, begitu juga bila melakukan samadhi atau sembahyang dalam keheningan lalu terdengar suara cicak, maka “permohonan” kita atau tujuan persembahyangan kita mendapatkan anugerah atau terkabul.
(Info Mengwi)
Share This :
0 komentar