Om Swastyastu
Ada seorang ayah menyuruh anak-anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeda.
Anak pertama disuruhnya pergi pada musim DINGIN,
Anak ke 2 pada musim SEMI,
Anak ke 3 pada musim PANAS,
dan yang ke 4 pada musim GUGUR.
Anak ke 2 pada musim SEMI,
Anak ke 3 pada musim PANAS,
dan yang ke 4 pada musim GUGUR.
Anak 1: pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
Anak 2: pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan.
Anak 3: pohon itu dipenuhi dgn bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum.
Anak 4: ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.
Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda.
Ayahnya berpesan: "Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit."
Ketika kamu sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri atau orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial. Semua butuh proses dan ini pun akan berlalu..
Ingatlah, tidak ada istilah "nasib sial" bagi orang pantang menyerah! Yang ada hanya waktu yang belum tepat. Buah yang ditanam belum berbuah.
Kerjakan apa yang menjadi tanggung jawabmu dengan sebaik-baiknya.
Jika kamu tidak bersabar ketika berada di musim dingin, maka kamu akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kamu tidak akan menuai hasil di musim gugur.
Yakinlah setiap hari akan selalu ada harapan.
Om Santih Santih Santih Om
(Copas @Cyber Dharma Indonesia)
(Copas @Cyber Dharma Indonesia)
Share This :
0 komentar